-->

Daerah

Iklan


Pelaksanaan Dinilai Tak Maksimal, Komisi II DPRD Sumenep Minta Program Wirausaha Muda Dievaluasi

Portalindonesia.co
7/20/2020, 12:49 WIB Last Updated 2020-07-21T06:08:06Z
Rapat Paripurna DPRD Sumenep

SUMENEP, Portalindonesia.co- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Jawa Timur meminta salah satu program unggulan pemerintah saat ini, Program Wirausaha Muda dievaluasi ulang. Diketahui, selama 5 tahun kepemimpinan Busyro-Fauzi, program ini berorientasi membentuk 5 ribu wirausaha muda.

Juru Bicara Komisi II DPRD Sumenep, Jauhari pada Rapat Paripurna DPRD Sumenep tentang Penyampaian Laporan Komisi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Sumenep tahun Anggaran 2019 menyampaikan, program ini berjalan tidak maksimal bahkan tidak profesional.

"Untuk Dinas Koperasi dan Usaha Mikro pada Program Wira Usaha Muda masih tidak maksimal dan bahkan tidak Profesional cenderung menimbulkan kecemburuan semua pihak," kata Jauhari di hadapan peserta rapat paripurna.

Salah satu ketidak maksimalan itu, kata dia dilihat dari serapan anggaran tahun 2019 yang cenderung rendah. Untuk itu, ia meminta pengawasan pelaksanaan program ini dilakukan dengan lebih ketat.

"Dengan indikator sisa anggaran yang cukup tinggi pada tahun 2019, maka program ini seharusnya diperlukan pembahasan Iebih lanjut dan pengawasan bersama terutama untuk pelaksanaan tahun 2020," sambungnya.

Jauhari juga menyampaikan, hingga tahun 2019, program tersebut setidaknya sudah berjalan selama 4 tahun. Artinya, seharusnya sudah ada 4 ribu wirausaha muda yang tercetak dari program tersebut.

Demikian, ia mengatakan, hal itu menjadi ganjalan yang patut dipertanyakan oleh Komisi II DPRD Sumenep. Apakah target itu sudah selesai dicapai oleh pihak pelaksana?, jika iya, usaha apa yang dimiliki 4 ribu wirausaha muda tersebut?.

"Tahun ini sudah tahun ke 5 Program Wira Usaha Muda dengan target capaian 1000 orang Pengusaha muda baru setiap tahun, berarti sudah 4 ribu Pengusaha yang sudah ada. Dimanakah mereka?, usaha apa yang telah 4 ribu orang Iakukan di Sumenep ini?," tanyanya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim saat hendak dikonfirmasi enggan berkomentar. Ia meminta awak media melakukan wawancara dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edi Rasiyadi.

Saat hendak dikonfirmasi, Edi Rasiyadi juga enggan berkomentar. "No comment," kata Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga itu sembari masuk ke dalam mobilnya. (*)
Komentar

Tampilkan

Terkini