-->

Daerah

Iklan


Gedung Rawat Inap di 3 Puskesmas Diresmikan oleh Bupati Sumenep

Portalindonesia.co
3/26/2019, 16:30 WIB Last Updated 2019-05-08T21:58:06Z
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Fatoni saat menggunting Pita Peresmian Gedung Puskesmas. (Foto Fjr/Portalindonesia.co)


SUMENEP, Portalindonesia.co - Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, meresmikan tiga Gedung Rawat Inap Puskesmas Pasongsongan, Guluk-guluk dan Rubaru tahun anggaran 2018 yang dipusatkan di Puskesmas Pasongsongan, Selasa (26/03/2019).

Peresmian Gedung Rawat Inap Puskesmas Pasongsongan, Guluk-guluk, dan Rubaru yang dipusatkan di Puskesmas Pasongsongan itu ditandai dengan penandatanganan prasasti, serta pengguntingan pita oleh Bupati yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nurfitriana, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. H. Fatoni

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, menghadapi tantangan kesehatan harus disikapi secara tepat. Sehingga, petugas kesehatan jangan hanya sebatas mengembangkan kompetensi keahlian dan manajerial saja, melainkan harus mampu meningkatkan kepribadian dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat.

“Yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, adalah bagaimana interaksinya melayani masyarakat, seperti berkomunikasi, berempati, beretika, dan bersikap sopan-santun, serta penuh perhatian,” kata KH. A. Busyro Karim.

Penandatanganan prasasti Gedung Rawat Inap sejumlah Puskesmas oleh Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si. (Foto Fjr/Portalindonesia.co)

Bupati menyatakan, petugas kesehatan perlu memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik, supaya masyarakat yang membutuhkan pelayanan sangat senang dan puas. Contohnya, ketika dirinya masuk ke ruang pelayanan Puskesmas Pasongsongan, seorang petugas ruangan dengan senyum ramahnya mengucapkan selamat datang. Tentu saja, penyambutan oleh petugas di ruangan itu sangat menyenangkan dengan komunikasinya yang sangat ramah dan santun.

“Saya berharap interaksi sosial yang terasa menyenangkan itu tidak hanya kepada Bupati saja, namun harus berlaku bagi semua masyarakat yang datang ke Puskesmas. Jangan sampai kalau masyarakat umum penyambutannya terkesan acuh tak acuh, dan tidak bersahabat, bahkan nada suaranya seperti orang marah,” imbuh suami Nurfitriana ini.

Bupati mengungkapkan, setiap Puskesmas memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus menjadi acuan dan pedoman pelayanan kesehatan, agar lebih baik dan prima. Bahkan, petugas kesehatan dalam menjalankan tugasnya harus dengan hati nurani, supaya pelayanannya memuaskan masyarakat.

“Saya berharap bekerja dengan ikhlas, supaya menjawab tantangan dengan kinerja terbaik melayani masyarakat,” pungkas Bupati. (Fjr)
Komentar

Tampilkan

Terkini