-->

Daerah

Iklan


Soal Fasilitas Taman Bunga Tak Berfungsi, Ketua DPRD Minta Pemkab Sumenep Agar Jemput Bola

Portalindonesia.co
7/23/2019, 14:11 WIB Last Updated 2019-07-23T07:11:16Z
Ketua DPRD Sumenep H.Herman Dali Kusumah


SUMENEP, Portalindonesia.co – Ketua DPRD meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, jemput bola dengan kondisi Taman Bunga (TB) yang baru selesai dibangun pada akhir 2018 lalu, kondisi bangunan fasilitas saat ini mulai banyak tidak berfungsi.

Pasalnya, bangunan tersebut, air mancur untuk menambah keindahan tidak berfungsi, sebab ketika dihidupkan air sampai menguap karena disinyalir pekerjaan pengiriman air dan pembuangan tidak sesuai.

“Pemkab tidak harus menunggu Pemprov Jatim terkait proyek APBN Taman Bunga, yang sampai saat ini belum diserahterimakan,” kata Ketua DPRD Sumenep, H Herman Dali Kusumah. Selasa (23/7/2019).

Menurut dia, seharusnya Pemkab lebik tanggap dengan kondisi taman bunga yang sudah mulai ada yang rusak. Sebab, akan terus rusak jika hingga kini Pemkab Sumenep tidak segera melakukan pemeliharaan.

Sebab, pemeliharaan proyek itu pasti ada. Sehingga, Taman Bunga itu Alun-alun Sumenep yang perlu di rawat dan dijaga dengan baik.

“Kami minta itu segera dilakukan agar cepat diselesaikan dengan baik,” tambahnya.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Sumenep belum bisa memperbaiki sejumlah kerusakan fasilitas di Taman Bunga.

Dinas Lingkungan Hidup Sumenep berasalan, proyek yang dibiayai melalui APBN itu, sampai saat ini belum diserahterimakan kepada Pemkab Sumenep.

“Saat ini masih masa pemeliharaan, sehingga kerusakan sejumlah fasilitas itu masih ditanggung rekanan,” kata Kepala Bidang AMDAL Dinas Lingkungan Hidup Sumenep, Zainal Arifin.

“Dan belum diserahkan oleh Pemprov Jatim ke daerah. Kabarnya masa pemeliharaan itu hingga dua tahun,” sambung dia.

Seperti diketahui, pembangunan Taman Bunga dibiayai oleh Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp5 miliar.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Permata Lanskap Nusantara dengan nilai kontrak Rp. 4,5 miliar lebih.

Namun, hingga saat ini, proyek itu dikabarkan belum diserahterimakan kepada Pemkab Sumenep dan belum bisa melakukan perbaikan fasilitas.
Komentar

Tampilkan

Terkini