-->

Daerah

Iklan


Disdik Sumenep Launching Pesantren Ramadan dan Luncurkan Pendidikan Wajib Diniyah

Portalindonesia.co
5/20/2019, 22:36 WIB Last Updated 2019-05-20T15:38:16Z
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep dan Bupati Saat Launching Pesantren Ramadan dan Luncurkan Pendidikan Wajib Diniyah


SUMENEP, Portalindonesia.co-
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meluncurkan program wajib diniyah tahun 2019 untuk 11 Kecamatan yang tersebar di ujung timur pulau Madura, bersamaan dengan launching Pesantren Ramadan 1440 H, di Gedung KORPRI, Senin (20/05/2019).

Hadir dalam launcing Pesantren Ramadan serta pelaksanaan Wajib Diniyah, Bupati Sumenep, Ketua DPRD, Sekdakab, Kepala Kemenag Sumenep, para pimpinan OPD, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Pengurus PGRI, DPKS, para camat, Pengawas Sekolah, Kepala sekolah serta para Guru Agama di Sumenep

“Pendidikan wajib diniyah di Kabupaten Sumenep mampu meningkatkan kualitas peserta didik untuk menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas, baik rohani maupun jasmani,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si di sela-sela Puncak Hardiknas, Launching Pesantren Ramadan Indah dan Ceria serta Pendidikan Wajib Diniyah di Gedung KORPRI, Senin (20/05/2019).

Ia menyatakan, pendidikan wajib diniyah adalah sebuah upaya membekali anak didik dengan pemahaman agama yang kuat, sehingga generasi muda Sumenep menjadi generasi yang cerdas, berhati nurani dan jiwa tidak kosong serta senantiasa dialiri cahaya Ilahi.
Bupati Sumenep Didampingi Kadis Pendidikan Saat Meberikan Bantuan 


“Semoga, pendidikan wajib diniyah serta berbagai program pendidikan yang diselenggarakan di Sumenep mampu menjadikan generasi penerus kita sebagai generasi yang tangguh, mandiri, cerdas rohani dan jasmani,” tutur suami Nurfitriana ini.

Bupati berharap, dengan pendidikan wajib diniyah ada keseimbangan keilmuan pada peserta didik dari sisi penguatan intelektual dan penguasaan teknologi yang didukung penguatan jiwa, mental dan keimanan.

“Sejatinya pendidikan wajib diniyah ingin menggali nilai-nilai keagamaan untuk menciptakan pendidikan berbasis pesantren, dengan target di era global digital saat ini, mencetak anak didik menjadi anak pintar dan cerdas berakhlaqul karimah,” tandas Bupati dua periode ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Drs. Bambang Irianto, M.Si mengungkapkan, pendidikan wajib diniyah tahun 2019 dilaksanakan di sebelas Kecamatan yakni, Kecamatan Kota, Kalianget, Gapura, Manding, Dasuk, Ambunten, Rubaru, Lenteng, Ganding, Saronggi, dan Bluto.

“Kami rencanakan pada tahun pelajaran 2020/2021 wajib diniyah dilaksanakan di seluruh Kabupaten Sumenep. Sedangkan tingkat pelaksanaan wajib diniyah adalah Ula untuk SD dan Wustho untuk SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, serta Ulya untuk SMA/SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

Sementara untuk jumlah peserta sendiri, lanjut Bambang, ada 7.025 siswa SD dari 227 lembaga, 1.074 siswa dari 10 SMPN, menyusul SMP Swasta. Termasuk pula seluruh siswa SMA/SMK yang tersebar di 11 kecamatan.

“Diniyah tingkat Ula untuk SD, Wustho untuk SMP, sementara Ulya SMA sederajat, ini di luar struktur kurikulum nasional, dibimbing guru atau ustad yang kompeten, dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan 2 jam tatap muka minimal,” imbuhnya.
Komentar

Tampilkan

Terkini