 |
| Nurul, (kiri) warga Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat ditemui wartawan |
JEMBER, Portalindonesia.co - Sungguh malang nasib yang dialami Nurul, warga Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meski ditengah kondisi cacat fisik, ia tetap rajin bekerja di bawah terik matahari.
Dengan kondisi kaki dan tangan yang tidak normal, anak ke dua dari empat bersaudara itu selalu membantu bapaknya menggarap sawah. Sehari, dia mendapat upah Rp 30 ribu dari pemilik sawah tersebut.
Ditemui media ini, dia menceritakan, dia hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat Madrasah Tsanawiyah. Dia tidak melanjutkan pendidiknnya ke jenjang lebih tinggi karena keterbatasan ekonomi.
Bahkan, dia harus putus sekolah karena harus membantu dan bekerja untuk kehidupan keluargnya. Sehingga dia merasa gagal untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
Saat ini, dia tidak bisa membantu keluarganya. Karena alat bantu kaki yang digunakan untuk beraktivitas selama ini sudah rusak.
Selama ini, dia mengaku belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Bahkan, dia hanya pernah mendapat bantuan beras. Itupun satu kali. "Pernah dapat bantuan beras satu kali," katanya.
Lebih lanjut, dia menceritakan, kepala desa setempat pernah berjanji untuk membantunya. Namun, hingga jabatan kades itu selesai, janji itu tak kunjung ditepati.
"Padahal saya ingin sepertri warga yang lain mas yang sudah merasakan program-program desa seperti bedah rumah, bantuan kambing, dan lainnya," harapnya.
Saat ini, dia berharap masih bisa bekerja walau semampunya. "Ya gak papa, misalkan jaga conter, pom mini, maupun yang lainnya. Yang penting bisa membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," harapnya lagi.
Hingga berita ini dinaikkan, Kepala Desa Gambiran, Kecamtan Kalisat, Kabupaten Jember belum bisa dikonfirmasi. Ketika hendak dikonfirmasi media ini di Balai Desa setempat, dia sedang keluar.
Reporter : Zain
