-->

Daerah

Iklan


Tingkatkan Mutu Pendidikan, Disdik Sumenep Gelar Pendampingan Sekolah Rujukan Selama Dua Hari

Portalindonesia.co
9/16/2019, 20:22 WIB Last Updated 2019-09-16T13:22:52Z
Dinas pendidikan Sumenep melakukan pendampingan sekolah rujukan (On Service) I Provinsi Jawa Timur, di SDN Pangarangan 3 


SUMENEP, Portalindonsia.co- Dinas pendidikan Sumenep melakukan pendampingan sekolah rujukan (On Service) I Provinsi Jawa Timur, di SDN Pangarangan 3 selama dua hari, mulai 16-17 September 2019.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumenep Bambang Irianto mengungkapkan, sekolah Rujukan merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Di Sumenep sendiri, yang menjadi Sekolah Rujukan Provinsi Jawa Timur ada empat. Diantaranya, SDN Pangarangan 1, SDN Lenteng Timur 1, SDN Pandian 1 dan SDN Kalianget Barat 1.

“Sekolah rujukan provinsi itu dalam rangka peningkatan mutu. Jadi untuk meningkatkan mutu pendidikan itu ada format sekolah rujukan dan sekolah model. Endingnya, semuanya adalah peningkatan mutu,” terang Bambang.

Sekolah Rujukan Provinsi Jawa Timur ini akan berkembang ke sekolah lain. Artinya, sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah rujukan nantinya akan mampu menjadi pelopor dan contoh bagi sekolah lain.

Selain sekolah rujukan provinsi, lanjutnya, ada program sekolah rujukan nasional. Dalam hal ini, di Sumenep ada satu sekolah, yakni SDN Pangaran 3 Kabupaten Sumenep.

“Sebenarnya, selain sekolah rujukan nasional dan provinsi, Dinas Pendidikan Sumenep juga menerapkan 21 sekolah rujukan,” terangnya.

Mantan Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep ini kemudian mengatakan bahwa pada prinsipnya, ada empat komponen yang harus dilakukan untuk mengambangkan mutu pendidikan.

Empat komponen tersebut diantaranya, melalui kebijakan, leadership atau kepemimpinan, infrastruktur dan pembelajaran. Unsur itu menjadi dasar untuk pengembangan mutu pendidikan.

“Lembaga pendidikan tidak akan bermutu jika unsur-unsur itu tidak terpenuhi. Salah satu contoh, apabila infrastruktur sekolah tidak memadai maka sulit pendidikan di lemebaga itu akan berkembang, begitu pula dengan sistem pembelajaran,” terangnya.

Untuk itu pihaknya akan berusaha terus mengembangkan mutu pendidikan di ujung timur Pulau Madura ini. Salah satu yang dilakukan adalah digital school.

“Program ini merupakan trobosan baru di Kota Sumekar dan muncul pada saat Bambang Irianto didapuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sumenep,” sebut Bambang.

Sementara, untuk SDN Pangarangan 3 Sumenep menjadi Sekolah Rujukan, karena dianggap mampu meningkatkan kedisiplinan kepada seluruh warga Sekolah dalam menjalankan tugas dan menciptakan suasana belajar yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, serta Menyenangkan (PAIKEM).

Sekolah Rujukan tersebut, nantinya akan melaksanakan penataan lingkungan sekolah dan menciptakan kultur sekolah yang bersih, sehat, indah, dan nyaman.

“Pada saat ini, Dinas Pendidikan Sumenep, menerapkan program Pendidikan Berbasis IT dan Ahklaqul Karimah. Terwujudnya Sekolah yang Berdisiplin, Berprestasi, Berkarakter dan Dilandasi Iman dan Taqwa,” ucapnya.

Pada saat yang bersamaan, Dinas Pendidikan juga menerapkan Program Digital School. Program Pembelajaran baru ini bersifat offline, jadi materi pembelajaran sudah berada di satu server.

“Sehingga, Program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini, bisa diterapkan di wilayah yang tidak ada jaringan internetnya, dan ada jaringan listriknya,” sebutnya.

“Ini Offline, bukan Online. Jadi tidak butuh jaringan internet, tapi butuh listrik. Dan pada saat ini, hampir semua Kepulauan sudah ada aliran listriknya,” imbuh Bambang.

Sekolah Dasar Rujukan di setiap Kabupaten/Kota merupakan sekolah rujukan pelayanan pendidikan yang bermutu dan memiliki program ungggulan tersendiri.

Sehingga, Sekolah yang dijadikan Rujukan diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam pengembangan pengetahuan dan pelaksanaan praktik pendidikan yang baik (best practices) seperti manajemen, penataan lingkungan sekolah, sarana-prasarana yang menunjang proses KBM, dan kegiatan pembiasaan sebagai penguatan pendidikan karakter siswa.
Komentar

Tampilkan

Terkini