-->

Daerah

Iklan


Pengusaha Ternak Di Bangkalan Wajib Kantongi SKKH Dan SKKPH

Portalindonesia.co
7/19/2020, 19:11 WIB Last Updated 2020-07-19T12:11:51Z
Ilustrasi

BANGKALAN, Portalindonesia.co-
Dalam masa pandemi covid-19 ini Dinas Perternakan Bangkalan Madura Jawa Timur, menghimbau kepada seluruh pengusaha hewan ternak untuk memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Surat Keterangan Kesehatan Produk Hewan (SKKPH) agar terhindar dari persoalan hukum.

Hal ini Pemerintah menerapkan aturan Pengendalian dan penanggulangan Kesehatan Hewan yang telah diatur dalam PP no. 47 tahun 2014, agar masyarakat dapat mengkomsumsi olahan daging hewan ternak terhindar dari penyakit.

Surat dokumen tersebut berlaku bagi setiap pelaku ekonomi bidang peternakan baik hewan ternak maupun produk asal hewan sebelum melakukan pengiriman hewan atau produk olahan yang berasal dari hewan.

Saat dihubungi media Ahmad Hafid Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menjelaskan perihal tujuan dari dilakukannya pengecekan dokumen SKKH dan SKKPH yakni untuk memastikan olahan masih dalam kondisi baik serta memastikan hewan tersebut terbebas dari penyakit menular sehingga tidak menimbulkan permasalahan pada daerah yang dituju.

"Untuk pengecekan Surat Dokumen SKKH dan pengecekan kesehatan hewan antar Kabupaten ini di terapkan dan diwajibkan dengan tujuan, agar hewan tersebut bebas dari penyakit dan tidak menular ke daerah yang dituju atau sebalikny," ungkap Ahmad Hafid pada media. Minggu ( 19/07/2020).

Lebih lanjut Kadis yang selalu berpenampilan energik tersebut menghimbau pedagang maupun pembeli hewanternak dimasa pandemi covid-19 ini agar tetap mentaati protokol kesehatan.

"Perlu kesadaran dan kerjasamanya baik penjual atau pembeli agar mematuhi protokol kesehatan, setidaknya jaga jarak, tidak kontak langsung dan memakai masker atau faceshild. InsyaAllah minggu depan SATGAS PETASAN akan dikukuhkan oleh Bupati berdasar pada Kep/Bupati No.138 th 2020," tuturnya.

Pihaknya, tambahnya, sudah mendirikan pos Check point dipintu masuk pulau madura, guna untuk pemeriksaan lalu lintas hewan, khususnya hewan ternak.

Jika ada pengusaha ternak menghindari pos Check Point atau tidak melengkapi dokumen, maka akan disuruh kembali dan apabila kemudian ada pemeriksaan kepolisian dititik tertentu, maka akan bermasalah hukum karena telah melanggar ketentuan yang berlaku. Dokumen ini terkait pengendalian dan penanggulangan kesehatan hewan sebagaimana diatur dalam PP no. 47 tahun 2014,” jelasnya menegaskan.

Berkenaan dengan prosedur jual beli hewan ternak tersebut diatas masih kata Hafid, untuk informasi lebih lengkapnya perihal tata cara jual beli ternak dan pemotongan hewan qurban dikondisi pandemi covid.19 ini bisa dipelajari serta dilihat diakun IG dan Fb 'BangkalanMapan'.Pihaknya, tambahnya, sudah mendirikan pos Check point dipintu masuk pulau madura, guna untuk pemeriksaan lalu lintas hewan, khususnya hewan ternak. ( Yudi )
Komentar

Tampilkan

Terkini