-->

Daerah

Iklan


TPP Sudah Dipotong, Tapi Banyak ASN di Sumenep Belum Terima Beras

Portalindonesia.co
1/13/2022, 18:47 WIB Last Updated 2022-04-11T15:16:06Z

 

Gambar ilustrasi 

SUMENEP, Portalindonesia.co- Sejumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur masih gigit jari. Pasalnya, para abdi negara ini belum menerima beras dari pengadaan PD Sumekar yang dibayar melalui TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) ini.


Informasi yang berhasil dirangkum media, para ASN ini sudah membayar Rp 105.000 per orang yang diambilkan dari TPP. Ada yang sudah “terpotong” dua bulan dan bahkan ada yang sampai tiga bulan. Tentunya, dana itu dipetuntukkan untuk pengadaan beras, oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Sumekar.



Sayangnya, banyak para pegawai disinyalir belum menerima beras tersebut. Sehingga, para ASN itu mengeluh dan mengaku kecewa. Memang, sudah ada yang terima, namun tidak utuh. Di mana TPP sudah terpotong dua kali untuk beras, namun baru menerima satu kali.


“Ya, kami belum menerima (beras, red) sampai detik ini, meski sudah terpotong TPP kami,” kata salah satu ASN, yang enggan disebutkan namanya.


Salah satu ASN lain juga menegaskan jika dirinya masih menerima satu kali. Padahal, TPP nya sudah dipotong dua kali. “Ya, kami baru terima sekali. Gak tahu ya, kok bisa baru sekali berasnya, padahal kami sudah bayar dua kali,” ungkapnya dengan kecewa.


Sementara Aktifis Bara Nusa Asmuni mengatakan dari hasil investigasi yang dilakukan ditemukan jika masih banyak ASN yang belum terima beras. Meski ada yang terima namun tidak lengkap. “Sangat miris dan kasihan sama para ASN yang belum terima beras,” katanya.


Dia mengungkapkan, seharusnya beras yang diterima ASN ini sesuai dengan TPP yang dikeluarkan. “Jika TPP yang dipotong itu dua bulan, seharusnya terima dua bulan juga. Ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya serius.


Sebab, sambung dia, seandainya tidak ada pemotongan TPP, dan kemudian ASN beli sendiri maka akan lebih mudah mendapatkan. “Coba duitnya tidak dipotong, dan dibelikan beras sendiri, kami yakin ASN akan lebih nyaman,” tuturnya.


Ini menandakan, menurut Asmuni, jika perusahaan daerah PD Sumekar terkesan tidak mampu mengatasi pengadaan beras ini. Padahal, bisnis yang dilakukan sudah tanpa modal dengan menggunakan TPP ASN.


“Jadi, hanya tinggal pengadaan saja duitnya sudah disediakan. Tapi, masih ada masalah dengan ketersedian beras tidak mencukupi,” ungkapnya.


Direktur PD Sumekar Moh Riyadi mengakui jika belum semua ASN menerima beras. Alasannya, kesulitan untuk mendapatkan beras. “Masih sulit dapat berasnya. Ke kantor saja besok, kita bicara di sana,” ungkapnya. (*)

Komentar

Tampilkan

Terkini