Nuansa Keindahan Alam Tebing Grunggungan di Desa Rombiya Timur Sumenep |
Tebing Grunggungan, tepatnya di Desa Rombiya Timur, Kecamatan Ganding. Desa ini berbatasan dengan Desa Karduluk, Desa Tlagah, Desa Bataal Timur, Rombiya Barat, dan Desa Ganding.
Wisata alam yang dikelola Bumdes Rombiya ini, proses pembangunannya memang baru sekitar 25 persen. Namun demikian, keindahan alam yang, hamparan pohon siwalan dan pepohonan lainnya, tampak hijau terlihat begitu indah dari Tebing Grunggungan.
Selain pepohonan yang indah, jika pengunjung menghadap ke arah selatan, anda juga akan melihat hamparan laut membentang di selatan Sumenep. Pulau-pulau, seperti Pulau Giliraja, Giligenting, Gilingan, dan Gilipandan, nampak terlihat. Selain keindahannya yang kharismatik, sangat cocok menjadi spot selfie.
Jiia anda ke tempat ini, anda tidak butuh merogoh kantong terlalu dalam, karena saat ini pengelola masih menggratiskannya. Baru, ketika nanti pembangunan rampung sekitar tahun 2021 mendatang, karcis masuk diproyeksi akan ditarik sekitar Rp 2 ribu.
Biaya segitu, tentu sangat murah untuk orang yang mencintai alam dan keindahan. Biaya segitu pula, tentu lebih dari sekedar kata sebanding jika dibandingkan dengan keindahan alam yang ditawarkan.
Kekinian, sejumlah wisatawan sudah mengunjungi tempat ini. Bahkan, komunitas fotografer Indonesia sudah sering berkunjung. Mereka juga bawa modelling untuk ambil foto.
Bukan keindahan alam saja, ketika musim singkong atau ketela, tempat ini juga menyajikan makanan khas ketela yang direbus dengan siwalan. Pengunjung yang sudah menikmati makanan itu, berkali-kali kembali datang karena ketagihan.
Pengelola Tebing Grunggungan, Nasiri mengutarakan, lokasi wisata ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Mereka tidak ingin, Desa Rombiya Timur menjadi Desa Tertinggal di Sumenep.
Bahkan, saat pembangunan rampung tahun mendatang, masyarakat dapat menjual hasil pertaniannya di tempat wisata ini. Karena pengelola mengutamakan kearifan lokal.
Nantinya, Singkong, Jagung, Kacang, hingga Legen akan disiapkan untuk sekedar mengisi perut para pengunjung. Seni bela diri, seperti pencak silat juga akan dipertontonkan ketika pembangunannya sudah rampung.
"Nanti petani juga bisa jual hasil taninya disini. Mulai dari legen, singkong, jagung, kacang, dan semacamnya," kata Nasiri yang juga Alumni INSTIKA Guluk-Guluk tersebut.